Archive for Juli 2017
Pengertian Fotografi
0
FOTOGRAFI
Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure).
Di era fotografi digital di mana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.
Fotografi saat ini telah berkembang menjadi sebuah gaya hidup, hal ini dimulai semenjak munculnya era digital dan berkembangnya sosial media.
Secara garis besar, arti fotografi adalah suatu proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Fotografi juga merupakan gambar, foto merupakan alat visual efektif yang dapat memvisualkan sesuatu lebih konkrit dan akurat, dapat mengatasi ruang dan waktu. Sesuatu yang terjadi di tempat lain dapat dilihat oleh orang jauh melalui foto setelah kejadian itu berlalu.
Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure).
Di era fotografi digital di mana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.
Fotografi saat ini telah berkembang menjadi sebuah gaya hidup, hal ini dimulai semenjak munculnya era digital dan berkembangnya sosial media.
Arti Fotografi Menurut Para Ahli
“Photography is more than a medium for factual communication of ideas. It is a creative art.” (Ansel Adams)
Fotografi lebih dari sekedar sebuah sarana ide komunikasi faktual. Fotografi adalah sebuah seni kreatif.
“Photography, as a powerful
medium of expression and communications, offers an infinite variety of
perception, interpretation and execution.” (Ansel Adams)
Fotografi sebagai media berekspresi dan
komunikasi yang kuat, menawarkan berbagai persepsi, interpretasi dan
eksekusi yang tak terbatas.
“To me, photography is an
art of observation. It’s about finding something interesting in an
ordinary place.. I’ve found it has little to do with the things you see
and everything to do with the way you see them.” (Elliott Erwitt)
Bagi saya, fotografi adalah sebuah seni
observasi. Ini tentang menemukan suatu hal yang menyenangkan di tempat
biasa.. Saya telah menemukan bahwa hal tersebut tak ada hubungannya
dengan hal-hal yang kamu lihat, dan semua harus dilakukan dengan caramu
melihat mereka.
“Fotografi berasal dari kata foto dan
grafi yang masing-masing kata tersebut mempunyai arti sebagai berikut:
foto artinya cahaya dan grafi artinya menulis jadi arti fotografi secara
keseluruhan adalah menulis dengan bantuan cahaya, atau lebih dikenal
dengan menggambar dengan bantuan cahaya atau merekam gambar melalui
media kamera dengan bantuan cahaya.” (Amir Hamzah Sulaeman)
Secara garis besar, arti fotografi adalah suatu proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Fotografi juga merupakan gambar, foto merupakan alat visual efektif yang dapat memvisualkan sesuatu lebih konkrit dan akurat, dapat mengatasi ruang dan waktu. Sesuatu yang terjadi di tempat lain dapat dilihat oleh orang jauh melalui foto setelah kejadian itu berlalu.
By : Maya Nanda
Pengertian Angle kamera
0
Angle Kamera
Kamera angle adalah teknik pengambilan gambar dari sudut pandang tertentu untuk mengekspose adegan. Sudut pengambilan gambar atau kamera angle ini merupakan sudut penempatan kamera sewaktu pengambilan gambar terhadap suatu objek. Dengan sudut yang menarik, itu bisa menghasilkan suatu shot yang menarik pula, dengan perspektif yang unik dan menciptakan image tertentu pada gambar yang disajikan.
Menentukan kamera angle atau sudut pengambilan gambar tidak semudah menata interior ruangan.
Lebih dari itu, perlu digambarkan kemungkinan dan efek tampilan gambar
yang dihasilkan dengan menggunakan peta ruang produksi tampak atas, atau
yang disebut Floor Plan. Dan, termasuk didalamnya ialah kamera ketinggian kamera, serta letak tata lampu pendukung adegan.
Sudut pengambilan kamera (camera angle) yang dipergunakan untuk mengambil gambar sebuah objek akan mempengaruhi sikap penonton. Intercut yang dilakukan antara High Angle dan Low Angle dari seseorang akan memperlihatkan pengaruh yang dimaksud kesan psikologies.
Ada lima teknik sudut pengambilan gambar yang biasa dilakukan oleh
seorang kameramen ketika hendak melakukan pengambilan gambar terhadap
suatu objek. Kelima teknik tersebut adalah sebagai berikut :
1. Bird Eye View (Pandangan Mata Burung)
Teknik Bird Eye View adalah teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan posisi kamera berada lebih tinggi daripada objek
yang diambil. Hasilnya akan menunjukan adanya lingkungan yang luas, dan
benda – benda lain tampak kecil dan berserakan. Pengambilan gambar
semacam ini tidak ada ukuran ketinggian tertentu, melainkan atas
kebutuhan dan sense kali ditemukan pengambilan gambar, yang bisanya
menggunaka helicopter maupun dari gedung – gedung tinggi.
2. High Angle
High Angle adalah
sudut pengambilan gambar tepat diatas objek, sehingga tampak terekspose
dari bagian atas. Posisi kamera lebih tinggi di atas mata objek yang akan diambil, sehingga kamera harus di Tilt Down
(menunduk) untuk mengambil objeknya. Teknik pengambilan gambar seperti
ini memberi kesan pendek, kecil, rendah , hina, perasaan kesepian,
kurang gairah, dan bawahan. Teknik High Angle ini hampir sama dengan Bird Eye View . Tetapi, secara sederhana, perbedaan dari kedua teknik ini (top angle) terletak pada Point Of View atau sudut pandang kamera. High Angle lebih sederhana hasilnya dibandingkan Bird Eye View, meskipun teknis Bird Eye View tampak lebih damatis dan berkesn dinamis, seperti penglihatan burung dari atas.
3. Normal Angle (Eye Level)
Normal Angle adalah sudut pengambilan gambar yang menunjukan posisi kamera sejajar dengan ketinggian mata objek
yang diambil. Hasilnya memperlihatkan pandangan mata seseorang. Teknik
ini tidak memiliki kesan dramatis, melainkan kesan wajar. Biasanya,
teknik itu banyak digunakan ketika wawancara atau Profil Shot. Teknik tersebut dipahami sebagai standar pengambilan gambar dalam ketinggian relative sedang,
kurang lebih sejajar dengan tinggi kameraman. Maka, gambar yang
dihasilkan datar dan cenderung monoton bila dieksekusi tanpa variasi
lain.
4. Low Angle (Frog Eye View)
Low Angle adalah teknik pengambilan gambar dari bawah objek, seperti pandangan mata kodok. Sudut pengambilan gambar ini merupakan kebalikan High Angle. Kesan yang dtimbulkan dari sudut pandang itu adalah keagungan, kekuasaan, kuat, dominan, dan dinamis.
5. Over Shoulder
Over Shoulder adalah sudut pengambilan gambar dari belakang bahu salah satu objek. Shot ini menjadi alternative pengambilan gambar Two Shot Objek yang sedang berdialog. Langkah pengambilan gambar dengan Over Shoulder menjadi alternative solusi juga untuk adegan dialog agar terkesan mengambil gambar terlalu frontal sehingga seperti reportase. (Riezky Adrian, 25/2/2013).
By : Maya Nanda